Monday, March 13, 2017

Fatimah binti Muhammad (sa): Belajar dan Menerapkan Pengetahuan


Suatu hari Nabi Muhammad (saw) datang ke rumah putri tercintanya Sayyidah Fatimah az Zahra sa. Disana putri Nabi itu bertanya sejumlah pertanyaan tentang hak-hak dalam agama. Di antara mereka adalah pertanyaan mengenai kewajiban seorang istri terhadap suaminya.


Salah satu dari banyak hal yang Nabi Muhammad (saw) katakan saat itu adalah, "Wahai Fatimah, Seorang wanita yang menuntut hal-hal yang berada di luar kemampuan suaminya, dihapus dari rahmat Ilahi."


Setelah pernikahannya dengan Imam Ali (as), Sayyidah Fatimah binti Muhammad (sa) tidak pernah meminta atau menuntut apa pun dari suaminya apapun yang sekiranya suaminya (as) tidak mampu dan malu untuk mengatakannya.


Suatu hari Imam Ali (as) bersikeras agar istrinya, Sayyidah  Fatimah binti Muhammad (sa), meminta  sesuatu darinya. Setelah didesak, Sayyidah Fathimah (sa) setuju dan meminta buah delima.


Imam Ali (as) kemudian dengan gembira membeli buah delima  dari pasar. Saat dalam perjalanan pulang  menuju rumah, matanya melihat seorang miskin yang sakit. Imam (as) bertanya kepada orang miskin itu apa yang dia inginkan, dan orang miskin menyatakan keinginannya untuk makan buah delima. Tanpa ragu-ragu, Imam Ali (as) menyerahkan delima yang semula beliau beli untuk istrinya tersebut.


Kemudian, ketika Imam Ali (as) berjalan menuju rumahnya, ia (as) merasa bersalah dan berpikir bahwa ini adalah pertama kalinya Fatimah binti Muhammad (sa) telah meminta delima dan ia tidak mampu untuk memenuhi keinginannya.


Meskipun Imam Ali (as) yakin bahwa Fatimah binti Muhammad (sa) akan senang mengetahui bahwa delima itu diberikan kepada orang lain dengan tujuan baik, namun, ia (as) masih merasa bersalah.


Saat itulah, Jibril datang kepada Nabi Muhammad (saw) dengan nampan berisi buah delima dari surga dan memberitahu kepadanya tentang apa yang telah terjadi. Nabi Muhammad (saw) kemudian memberikan baki/nampan itu untuk Salman Al-Farsi (ra) dan memintanya untuk mengirimkannya kepada Fatimah binti Muhammad (sa) sebelum Imam Ali (as) sampai di rumah.


Fatimah binti Muhammad (sa) bertanya, "Wahai Salman! Dari mana baki ini berasal?"


Salman Al-Farsi (ra) berkata, "Wahai Putri Nabi! Anda menyatakan keinginan Anda untuk delima kepada Imam Ali (as), ia (as) membelinya dan memberikannya kepada seorang pengemis miskin. Untuk tindakan tulus tersebut, Allah (SWT) telah mengirimkan baki ini dari surga sehingga keinginan Anda terpenuhi dan Imam Ali (as) juga diselamatkan dari rasa malu. "


Imam Ali (as) tiba di rumah dengan kepala tertunduk karena rasa bersalah. Begitu beliau masuk, beliau (as) bertanya, "Wahai Fathimah! Apakah aku mencium bau dari buah delima?"

Fatimah binti Muhammad (sa) berkata, "Wahai Ali! Delima ini adalah apa yang telah engkau  kirim. Engkau menyerahkan satu untuk pengemis dan sebagai balasannya Allah (SWT) telah mengirimkan delima-delima itu dari surga."


Kejadian di atas menunjukkan, bagaimana Sayyidah Fatimah binti Muhammad (sa) belajar dari ayahnya, Nabi Muhammad (saw) dan menerapkan pengetahuan yang sama dalam hidupnya.