Suatu hari, seorang budak wanita mempersembahkan setangkai bunga yang indah dan harum untuk tuannya, Imam Hasan al-Mujtaba (as). Imam menerima bunga itu dengan senang hati, bahkan sangat senang sehingga beliau pada saat itu juga membebaskan si budak wanita. Anas bin Malik yang kala itu berada di sana menjadi heran,
“Junjunganku, engkau membebaskannya hanya karena hal yang sepele itu? Seseungguhnya aku tidak melihat hubungan antara bunga itu dan kebebasannya.”
Imam menjawab,
“Allah berfirman dalam al-Qur’an, Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). (4:86). Ia telah mengungkapkan penghormatannya dan hal itu harus dibalas dengan cara yang jauh lebih baik, maka aku membebaskannya. (Ahsanul-Muqaal).
“Junjunganku, engkau membebaskannya hanya karena hal yang sepele itu? Seseungguhnya aku tidak melihat hubungan antara bunga itu dan kebebasannya.”
Imam menjawab,
“Allah berfirman dalam al-Qur’an, Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). (4:86). Ia telah mengungkapkan penghormatannya dan hal itu harus dibalas dengan cara yang jauh lebih baik, maka aku membebaskannya. (Ahsanul-Muqaal).