Ummul Banin memasuki rumah Imam Ali as dengan kesadaran penuh bahwa sebelum dirinya, Pemimpin wanita seluruh alam, Sayyidah Fatimah az-Zahra sa tinggal di rumah tersebut. Karenanya, begitu ia melangkahkan kaki memasuki rumah, beliau bersumpah akan melayani putra-putri az-Zahra sa, selayaknya budak pada tuannya.
Para perawi meriwayatkan, saat pertama kali dibawa ke rumah Imam Ali as, al-Hasan dan al-Husain sedang sakit. Ummul Banin bersegera merawat mereka dengan penuh ketelatenan dan kecintaan. Ketulusan beliau yang luar biasa ini begitu dihargai oleh putra-putri az-Zahra sa hingga mereka selalu memberi penghormatan khusus kepada hadhrat Ummul Banin.
Empat putra beliau , Abbas, Abdullah, Ja’far dan Usman, kesemuanya syahid bersama Imam Husain as di Karbala.
Sedari kecil Ummul Banin senantiasa mewanti-wanti al-Abbas mengenai kedudukannya dengan Imam Husain as. Beliau selalu berkata,
“Perhatikanlah sikapmu terhadap al-Husain, ingatlah, ia bukan saudaramu melainkan Imam dan Tuanmu, maka selalu tundukkan kepalamu di hadapannya, dan ikutilah ia sampai ajal menjemputmu.”
Saat mendengar kabar bahwa Syimr membuka paksa hijab Sayyidah Zainab as dalam tragedi Karbala, Ummul Banin dilanda kesedihan yang luar biasa atas apa yang menimpa putri az-Zahra yang dicintainya lebih dari nyawanya sendiri itu, dengan diliputi rasa tak percaya ia berkata,
”Dimana Abbas? Bagaimana ia membiarkan hal ini terjadi? Sungguh ia bukan putraku.”
Selang beberapa saat kemudian setelah seseorang memberitahunya bahwa peristiwa itu terjadi setelah kesyahidan al-Abbas barulah Ummul Banin percaya.
Kemuliaan, ketulusan dan kecintaan beliau kepada Ahlul Bayt as, menjadikan setiap Imam suci pada zamannya memuji dan mengagungkan ibunda al-Abbas ini.
Para perawi meriwayatkan, saat pertama kali dibawa ke rumah Imam Ali as, al-Hasan dan al-Husain sedang sakit. Ummul Banin bersegera merawat mereka dengan penuh ketelatenan dan kecintaan. Ketulusan beliau yang luar biasa ini begitu dihargai oleh putra-putri az-Zahra sa hingga mereka selalu memberi penghormatan khusus kepada hadhrat Ummul Banin.
Empat putra beliau , Abbas, Abdullah, Ja’far dan Usman, kesemuanya syahid bersama Imam Husain as di Karbala.
Sedari kecil Ummul Banin senantiasa mewanti-wanti al-Abbas mengenai kedudukannya dengan Imam Husain as. Beliau selalu berkata,
“Perhatikanlah sikapmu terhadap al-Husain, ingatlah, ia bukan saudaramu melainkan Imam dan Tuanmu, maka selalu tundukkan kepalamu di hadapannya, dan ikutilah ia sampai ajal menjemputmu.”
Saat mendengar kabar bahwa Syimr membuka paksa hijab Sayyidah Zainab as dalam tragedi Karbala, Ummul Banin dilanda kesedihan yang luar biasa atas apa yang menimpa putri az-Zahra yang dicintainya lebih dari nyawanya sendiri itu, dengan diliputi rasa tak percaya ia berkata,
”Dimana Abbas? Bagaimana ia membiarkan hal ini terjadi? Sungguh ia bukan putraku.”
Selang beberapa saat kemudian setelah seseorang memberitahunya bahwa peristiwa itu terjadi setelah kesyahidan al-Abbas barulah Ummul Banin percaya.
Kemuliaan, ketulusan dan kecintaan beliau kepada Ahlul Bayt as, menjadikan setiap Imam suci pada zamannya memuji dan mengagungkan ibunda al-Abbas ini.