Suatu hari, saat
Sayyidah Zainab (SA) berusia
sekitar lima tahun, beliau bermimpi
aneh dan mengerikan. Terjadi topan
badai dan gelap menyelimuti bumi dan langit. Zainab kecil terlempar ke sana kemari, tiba-tiba ia menemukan dirinya berada diantara
cabang-cabang sebuah pohon besar. Tapi angin begitu kuat sehingga menumbangkan
pohon. Zainab (SA)
berusaha meraih dahan dari pohon tersebut, namun dahan itupun
patah. Dalam kepanikan Zainab (SA) meraih dua
ranting dari dahan yang patah, tetapi kedua
ranting itupun patah dan ia pun terjatuh tanpa penolong.
Lalu Zainab (SA) terbangun. Ketika Zainab kecil menceritakan kepada kakeknya, Nabi [saw], tentang mimpi ini, Beliau (SAWW) menangis tersedu-sedu dan berkata,
Lalu Zainab (SA) terbangun. Ketika Zainab kecil menceritakan kepada kakeknya, Nabi [saw], tentang mimpi ini, Beliau (SAWW) menangis tersedu-sedu dan berkata,
"Wahai putriku, aku adalah pohon itu, yang tak lama
akan meninggalkan dunia ini. Dahan-dahannya adalah ayahmu Ali dan ibumu Fatima Zahra, dan
kedua ranting itu adalah saudaramu
Hasan dan Husain. Mereka semua akan
meninggalkan dunia ini sebelum engkau, dan kau akan menderita dengan perpisahan dan kehilangan ini. "