Sunday, November 16, 2014

Jesus In Karbala

Jesus in Karbala

Once,  Jesus AS was traveling in the wild companied with Alhawarion (disciples), and they passed a vast desert. There, they saw a scary lion blocked the way.

Jesus AS came forward and said to the lion,

“ Why are you sitting on this way and not allowing us to go through it?”

 The lion spoke with clear language,

“I will not allow you to get through it until you curse Yazid, the killer of Hussain AS”.

 “ Who is Hussain?” asked Jesus AS

 “He is the grandson of the Umi{from Mecca} Prophet Mohammed SAWA, and the son of Ali The Guardian,”

“Who is his killer?”

 “ His killer is the cursed by the monsters, flies, and lions altogether, especially in the days of Ashura.” Said the lion.
Then Jesus AS raised his hands and cursed Yazid and prayed against him, and his companions said “Ameen” for his supplication.

 Therefore the lion went to the side and allowed them to gi through the vast desert which is now known as KARBALA.

Nabi Isa di Karbala

Nabi Isa di Karbala


Nabi Isa tengah melakukan perjalanan bersama para pengikutnya yang dikenal dengan sebutan Al Hawariun.

 Rombongan Nabi Isa kemudian tiba di suatu padang luas. Disana mereka  dihadang seekor singa besar dan menakutkan.

Nabi Isa maju mendekati singa tersebut dan bertanya,

“Mengapa kau duduk di jalan ini dan menghalangi kami untuk melewatinya?”

Saat itulah singa tersebut menjawab dengan bahasa yang sangat jelas,

“Aku tidak akan membiarkanmu melewatinya sampai kau mengutuk Yazid pembunuh Hussain as,”

“Siapakah Hussain?” tanya Nabi Isa.

“Ia adalah cucu Nabi yang Ummi (dari Mekkah), Nabi Muhammad SAWA, dan putra dari Ali Sang Penjaga Risalah,”

“Siapakah pembunuhnya?”  

“Pembunuhnya adalah yang terkutuk dan dikutuk oleh seluruh jin, singa dan bahkan lalat sekalipun, terutama di hari Asyuro,” jawab singa.

Kemudian Nabi Isa mengangkat tangannya, berdoa dan mengutuk Yazid. Doa Nabi Isa diamini oleh para pengikutnya.

Setelah itu sang singa menyingkir dan mempersilahkan mereka melewati padang tersebut yang kini kita mengenalnya dengan nama  KARBALA.

Wednesday, November 12, 2014

Ksatria Misterius

Saat perang Shiffin berlangsung antara kubu Imam Ali as dan Muawiyah, para musuh  berusaha menguasai air. Mereka memblokade daerah air dan melarang pasukan Imam Ali as. Darinya.

Tiba-tiba seorang ksatria muda berperawakan gagah, menggunakan kain penutup wajah memasuki medan laga dengan menunggang kuda. Baik musuh maupun pihak muslimin tidak mengetahui siapa kesatria misterius tersebut. Dengan lihainya sang ksatria misterius  memporak-porandakan pasukan musuh yang memblokade air.

Melihat itu, Muawiyah memerintahkan komandan terbaiknya bernama Abu Sya’sya untuk melawan sang ksatria. Namun panglima Muawiyah yang berasal dari Syiria tersebut berkata dengan sombong,

“ Orang-orang menyetarakan keberanianku dengan keberanian 1000 penunggang kuda, dan kau ingin aku bertarung melawan bocah ini?” ujarnya pongah.

Abu Sya’sa menolak maju lebih dulu dan memerintahkan putranya yang paling muda untuk bertarung. Tak berapa lama, putra itu kalah dan terbunuh di tangan ksatria gagah perkasa tersebut.

 Abu Sya’sa kemudian memerintahkan putranya yang lain, satu persatu putra Abu Sya’sa berjatuhan tak mampu menandingi kelihaian sang ksatria.

Melihat semua anaknya mati,  Abu Sya’sa menjadi sangat marah. Ia kemudian maju memasuki medan laga.  Diucapkannya syair-syair kesombongan menuntut pem balasan dendam atas kematian anak-anaknya.

Di luar dugaan pihak musuh, Pendekar andalan Muawiyah itu berhasil dikalahkan dengan mudah.

Muslimin di pihak Imam Ali bin Abi Thalib bergembira atas kemenangan yang berhasil diraih. Saat itulah, Imam Ali bin Abi Thalib memanggilnya, beliau sendiri yang membuka kain penutup wajah remaja tersebut, dan tahulah  semua orang  bahwa ksatria muda itu tidak lain adalah  Abl Fadhl Abbas.