Nabi Isa di Karbala
Nabi Isa tengah melakukan perjalanan bersama para pengikutnya yang dikenal dengan sebutan Al Hawariun.
Rombongan Nabi Isa kemudian tiba di suatu padang luas. Disana mereka dihadang seekor singa besar dan menakutkan.
Nabi Isa maju mendekati singa tersebut dan bertanya,
“Mengapa kau duduk di jalan ini dan menghalangi kami untuk melewatinya?”
Saat itulah singa tersebut menjawab dengan bahasa yang sangat jelas,
“Aku tidak akan membiarkanmu melewatinya sampai kau mengutuk Yazid pembunuh Hussain as,”
“Siapakah Hussain?” tanya Nabi Isa.
“Ia adalah cucu Nabi yang Ummi (dari Mekkah), Nabi Muhammad SAWA, dan putra dari Ali Sang Penjaga Risalah,”
“Siapakah pembunuhnya?”
“Pembunuhnya adalah yang terkutuk dan dikutuk oleh seluruh jin, singa dan bahkan lalat sekalipun, terutama di hari Asyuro,” jawab singa.
Kemudian Nabi Isa mengangkat tangannya, berdoa dan mengutuk Yazid. Doa Nabi Isa diamini oleh para pengikutnya.
Setelah itu sang singa menyingkir dan mempersilahkan mereka melewati padang tersebut yang kini kita mengenalnya dengan nama KARBALA.
Nabi Isa tengah melakukan perjalanan bersama para pengikutnya yang dikenal dengan sebutan Al Hawariun.
Rombongan Nabi Isa kemudian tiba di suatu padang luas. Disana mereka dihadang seekor singa besar dan menakutkan.
Nabi Isa maju mendekati singa tersebut dan bertanya,
“Mengapa kau duduk di jalan ini dan menghalangi kami untuk melewatinya?”
Saat itulah singa tersebut menjawab dengan bahasa yang sangat jelas,
“Aku tidak akan membiarkanmu melewatinya sampai kau mengutuk Yazid pembunuh Hussain as,”
“Siapakah Hussain?” tanya Nabi Isa.
“Ia adalah cucu Nabi yang Ummi (dari Mekkah), Nabi Muhammad SAWA, dan putra dari Ali Sang Penjaga Risalah,”
“Siapakah pembunuhnya?”
“Pembunuhnya adalah yang terkutuk dan dikutuk oleh seluruh jin, singa dan bahkan lalat sekalipun, terutama di hari Asyuro,” jawab singa.
Kemudian Nabi Isa mengangkat tangannya, berdoa dan mengutuk Yazid. Doa Nabi Isa diamini oleh para pengikutnya.
Setelah itu sang singa menyingkir dan mempersilahkan mereka melewati padang tersebut yang kini kita mengenalnya dengan nama KARBALA.