Thursday, April 9, 2015

Sayyidah Fathimah dalam Al-Qur'an

Sayyidah Fathimah dalam Al-Qur’an.

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ

“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca ……”

Maghali al Syafi’i  mengatakan bahwa kaca yang dimaksud adalah Sayyidah Fatimah (sa), dan pelita yang dimaksud adalah al-Hasan (as) dan al-Husain (as)


وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga dekat akan haknya....” (17 : 26)

Perawi menyebutkan, bahwa ketika ayat ini diturunkan, Rasulullah saw bertanya kepada malaikat Jibril, Siapakah keluarga dekat yang dimaksud dan apakah hak mereka? Kemudian Jibril menjawab,
“Berikanlah Fadak kepada Fatimah karena itu adalah haknya, dan segala sesuatu yang karena Allah dan Rasulnya telah menjadi haknya Fatimah selain Fadak, percayakanlah juga kepadanya. Oleh karena itu, Rasulullah saw memanggil Fatimah (sa) dan menuliskan sebuak akta hadiah, dan memberikan Fadak kepadanya.
~Tafseer Durre Mansoor (Volume 4 page 177)


إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا -

“Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan mensucikan kamu sesuci-sucinya.” (Al-Ahzab: 33)

Al-Tirmizi ibn Mansur, Al Hakim ibn Mardawaih dan Al-Baihaqi dalam Sunannya, semua meriwayatkan bahwa Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad saww mengatakan,
Saat ayat Al Qur’an “ Seungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa….”  Ali, Fathimah, Hasan dan Husain ada di rumahku. Rasulullah (saw) menutupi mereka dengan sebuah selimut dan kemudian berkata, Inilah Ahlul-Baytku. Allah menjauhkan segala keburukan dari mereka, serta mensucikan mereka sesuci-sucinya.
~Sahih al Tirmizi, Volume 5 page 328 Hadith no. 3875


Maka barangsiapa membantahmu tentang kisah Isa setelah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya)

 فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ

“Maka, marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah dilimpahkan kepada orang-orang yang dusta.” (Q.S. Ali Imran :61)

Ketika ayat ini turun, Rasulullah saw memanggil Ali, Fathimah, Hasan dan Husain, kemudian bersabda ,
“Ya Allah, mereka ini adalah ahli (keluargaku),”
~Sahih Muslim Volume 15 page 176

http://www.al-islam.org/articles/hazrat-fatima-az-zahra-sa