Saturday, September 29, 2018

Arbain Imam Husain as




Pada Arbain tahun 61 H, Jabir bin Abdullah Al-Anshari menziarahi makam Imam Husein a.s. di Karbala bersama Athiyah bin Saad bin Junadah Al-Aufi. Athiyah adalah salah seorang ulama, mufassir dan ahli hadis yang lahir pada zaman pemerintahan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s.

Al-A'mash meriwayatkan dari 'Atiyyah al-'Awfi, yang mengatakan: “Saya pergi bersama  Jabir bin 'Abdillah al-Ansari (semoga Allah merahmatinya), untuk mengunjungi makam al-Husain bin' Ali bin Abi Thalib as, dan ketika kami memasuki Karbala, Jabir mendekati tepi Sungai Furat, melakukan mandi dan mengenakan pakaiannya. Kemudian ia membuka dompetnya yang berisi su [tepung tanaman dengan aroma manis]. Ia menyebarkan parfum itu ke tubuhnya, setelah itu ia tidak melangkah kecuali dengan berzikir kepada Allah, sampai ia mendekati kubur [al-Husain as]. "

[Kemudian] ia berkata kepada saya, “Tolong aku untuk  menyentuh kubur (al-Husain as), dan saya menolongnya. Setelah itu ia jatuh pingsan tak sadarkan diri. "

Saya kemudian memercikkan sedikit air padanya, dan ia mulai sadar.

Lalu ia menangis dan merintih:

يا حُسين، يا حُسين، يا حُسين....


Ya Husayn … Ya Husayn … Ya Husayn

Di hadapan makam  al-Husain as, ia berkata: “Mengapa yang dicintai tidak menanggapi panggilan sang kekasih? Tapi bagaimana engkau bisa menanggapi, sementara pembuluh darahmu telah putus, dan tubuhmu telah terpisah dari kepalamu?

Aku bersaksi bahwa engkau adalah keturunan dari Nabi, dan putra dari Amirul Mukminin, dan keturunan orang-orang sholeh, dan keturunan para pemberi petunjuk, dan anggota kelima dari Ahlul Kisa, dan putra dari tuannya para pemimpin, dan putra Fatimah, penghulu para wanita. 

Bagaimana engkau tidak begitu, sementara tangan Pemimpin para Rasul saww adalah tangan yang menyuapimu,  dan engkau disusui dengan keimanan, dan dilatih oleh orang-orang saleh, dan disapih dalam keislaman.

Karenanya Engkau memiliki kedudukan yang agung  selama waktu hidup dan setelah kesyahidanmu. Namun, hati orang-orang yang beriman merasa sedih karena perpisahan denganmu. Mereka meyakini  kedudukan agung yang engkau miliki. Salam dan kebahagiaan dari Allah untukmu. Aku bersaksi, kisahmu seperti kisah saudaramu, Nabi Yahya putra Zakaria yang dipenggal kepalanya oleh thagut di zamannya.”

Kemudian Jabir menyapukan pandangannya ke makam para syuhada Karbala di sekitar makam Imam Husain a.s. dan menziarahi mereka seraya berkata, “Salam untuk kalian dan ruh-ruh yang berada di sekitar makam al-Husain as. Aku bersaksi bahwa kalian berada dalam keteguha, kalian telah menunaikan shalat, membayar zakat dan melaksanakan amar makruf nahi mungkar. Kalian berperang melawan orang-orang yang sesat. Kalian telah menyembah Allah hingga keyakinan mendatangi kalian. Demi Allah yang telah mengutus Muhammad saww dengan kebenaran, Kami bersama kalian dalam segala hal yang kalian alami.”

Aku (Athiyah) bertanya kepada Jabir, “Bagaimana kita bisa bersama mereka para syuhada Karbala, sementara kita tidak bersama mereka dan tidak mengayunkan pedang seperti mereka? Bahkan para syuhada ini telah berkorban, kepala-kepala mereka terpenggal, anak-anak mereka menjadi yatim dan istri-istri mereka menjadi janda.”

Jabir menjawab, “Hai Athiyah! Aku mendengar sendiri Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang mencintai suatu kaum, ia akan dibangkitkan bersama kaum tersebut. Barangsiapa yang menyukai perbuatan suatu kaum, ia terhitung dalam perbuatan tersebut. Demi Allah yang telah mengutus Muhammad saw. dengan kebenaran, niatku dan niat para sahabatku sama seperti niatnya Husain a.s. dan para sahabatnya. Atas niat itulah mereka mencapai kesyahidan.”

[Kemudian Jabir berkata kepada 'Atiyyah]: “Bawa aku ke arah rumah-rumah Kufah.”

'Atiyyah mengatakan: “Ketika kami mencapai titik tertentu di jalan, Jabir berkata kepada saya:' O 'Atiyyah, bolehkah aku memberi nasihat kepadamu? karena aku merasa  bahwa aku tidak akan bertemu denganmu lagi setelah perjalanan singkat ini?”

“Cintailah kekasih keluarga Muhammad selama orang itu mencintai mereka (aali Muhammad), dan jauhilah orang yang tidak menyukai keluarga Muhammad selama orang itu tidak menyukai mereka.  Karena jika seseorang selalu  berpuasa disiang hari  dan mndirikan sholat (di malam hari) serta berteman dengan kekasih aali Muhammad, maka pasti jika salah satu kaki mereka tergelincir karena dosa, kaki yang lain akan tetap berdiri tegak karena cinta kepada Aali Muhammad, karena Sesungguhnya kekasih aali  Muhammad akan kembali ke Firdaus dan orang yang memiliki kebencian kepada mereka akan kembali ke Api Neraka. '”


Wednesday, September 5, 2018

Keranjang Roti Jaka



Namanya Jaka Sobri. Teman sekelasku. Kami sama-sama duduk di bangku kelas lima SD Al-Hikmah. Kata ibu, Jaka dalam bahasa Jawa, berarti pemuda, sedang Sobri, berasal dari Bahasa Arab yang berarti kesabaran.

Mungkin karena itu, Jaka Sobri menjadi penyabar, sekaligus pemalu. Penyabar karena tak pernah membalas ejekan siapapun yang mengatakan rambutnya seperti ijuk, pemalu karena ia tak pernah berani membaur bersama kawan-kawan lain, meski sudah dua bulan ia pindah ke sekolah ini. Kasihan juga melihatnya sendirian saat waktu istirahat tiba, padahal yang lain bermain berkelompok-kelompok.


Lagi-lagi kulihat Jaka melamun di dalam kelas. Kadzim  yang baru masuk  menawarkan roti yang baru dibelinya dari kantin. Tapi, lho, kok Jaka malah salah tingkah?

“ Ti-tidak Dzim, buat kamu saja, aku tidak lapar.” Jaka melengos pelan, tampak bulir-bulir keringat dingin mengalir di pelipisnya.

Aku  jadi tertarik memperhatikan mereka. Jaka aneh, batinku. Masak, ditawari roti kok ketakutan? Sebegitu pemalunyakah Jaka? Lagi-lagi aku mengerenyitkan dahi heran.
Kadzim  menghampiriku.

“ Psst! Ja’far!” bisiknya, “ Menurutmu, ada apa sebenarnya dengan Jaka?”

Aku menoleh ke arah  Kadzim, sejurus kemudian, berganti memperhatikan Jaka.

“ Dia bukan pemalu, dia itu minder, ketakutan berada diantara kita, tepatnya.” lanjut Kadzim masih berbisik kepadaku.

Lagi-lagi aku memperhatikan Kadhim kemudian berganti memperhatikan Jaka.

“Hmmm...”gumamku.

Kadzim jadi gemas melihat ekspresiku yang sok serius.

“Hmmmmm!!”

Hi-hi-hi, Kadhim ikut ber hemm ria menirukanku  sambil menghempaskan dirinya di kursi. Aku hanya tersenyum.

Sepulang sekolah, aku menghampiri Jaka di dekat gerbang.
“Jaka!” panggilku.

Jaka tak membalas.

“Pulang bareng yuk?  Rumahmu ke arah Jl. Pandean kan?"

Kemarin aku  melihat Jaka lewat jalan itu, jalan yang sama menuju rumahku. Karena itu, aku menduga rumah Jaka dekat dengan rumahku. Tapi, mengapa lagi-lagi Jaka malah salah tingkah? Ia seperti ketakutan.

“Jaka? ” tanyaku lagi. Kali ini aku mengangkat alis agar terkesan sungguh-sungguh.

“A-aku mau pulang dulu.” Jaka menjawabku dengan gugup dan melangkah tergesa.

Tentu saja aku jadi bingung, kenapa sih, si Jaka ini? Aku kan bukan monster? batinku.

Eits, tapi, apa itu? Sesuatu terjatuh dari keranjang yang dibawa Jaka. Aku memungutnya. Ini kan, roti seperti yang di beli Kadzim tadi? Roti kesukaan anak-anak di sekolah ini? Oww,aku mengerti sekarang. Pikiranku  mengait-ngaitkan roti di tanganku dengan sifat minder Jaka. Rasanya aku jadi seperti detektif cilik. Aku menyimpulkan Jaka malu setiap hari menitipkan roti di kantin sekolah.

Malamnya aku tak kunjung bisa tidur, ingin rasanya menolong Jaka. Namaku Ja’far, kata ayah, aku diberi nama Ja’far Shodiq karena ayah ingin aku seperti Imam Ja’far Shodiq yang cerdas dan selalu bersama kebenaran dan kebaikan. Aku harus menolong Jaka. Tapi bagaimana?

Aku duduk di samping tempat tidur, Jaka akan minder bila aku langsung mengatakan bahwa aku sudah tahu siapa dia sebenarnya. Jangan-jangan malah nanti ia tak mau ke sekolah. Aku harus menemukan cara yang halus untuk menyadarkannya. Seperti Imam Hasan as dan Imam Husain as yang secara tidak langsung mengingatkan kakek tua tentang cara berwudhunya yang salah. Dengan cara itu, Imam telah membuat kakek tua menyadari kesalahannya tanpa tersinggung. Kususun rencana malam itu.

Paginya, Jaka lagi-lagi hanya melamun di kelas saat jam istirahat. aku yang sebelumnya sudah meminta bantuan Kadzim memulai aksi kami.

“Tapi aku tak mau! aku kan malu!” Kadzim menundukkan kepala.

“Iya sih, mungkin malu menjaga toko minyak wangi, tapi kan Abahmu cuma ingin kamu belajar menghargai hasil kerja orang lain, supaya kamu bijaksana nantinya. Lagipula, cuma sementara kan?” kataku menepuk-nepuk bahu Kadzim yang menelungkupkan kepala di kursi.

“Kamu mana tau, Ja’far? Orang tuamu kaya raya.” Kadzim menatapku cemberut.

Aku hanya tersenyum.

“Memang apa bedanya? Belajar menghargai orang lain tidak mengenal kaya miskin.” kataku. Apalagi sekaligus membantu orang tua.“ Iya kan, Jaka? “ aku meminta bantuan Jaka.

Jaka tampak kaget aku bertanya padanya. Aku tahu, kalau sesungguhnya Jaka memperhatikan perdebatan kami dari tadi.

“ Eh, iya.” kata Jaka gugup.

“ Kenapa kok iya? Kadzim bertanya.

Jaka yang bingung, tampak berpikir sebentar.

“Emm...karena orang tua sudah bekerja keras untuk kita, jadi kita harus membantu mereka. Kasihan orang tua kita.” Jawabnya pelan.

Aku dan Kadzim terdiam, kami sama-sama memandang Jaka.

“Benar sih, sebagai anak, seharusnya kita bangga saat Allah memberi kesempatan menolong orang tua kita.”  Kadzim menimpali ucapan Jaka, sambil memelaskan suaranya. Wajahnya makin dibuat prihatin.

Sebenarnya aku ingin tertawa melihat akting Kadzim, tapi kutahan. Aku dan Kadzim kini berpandangan, berharap rencana ini berhasil, seiring bel tanda masuk berbunyi.

Seninnya, aku berangkat lebih pagi. Ingin mempersiapkan diri sebagai Komandan Upacara Bendera . Saat sedang berlatih sendiri di lapangan, aku melihat Jaka datang dengan menenteng keranjang, aku yakin itu keranjang roti yang akan dititipkan di kantin.Aku  hanya tersenyum pada Jaka, tak ingin membuatnya minder dengan bertanya isi keranjangnya. Namun kali ini, tak seperti kemarin-kemarin, Jaka justru menghampiriku. Ia menyapaku.

“Ja’far, aku akan menitipkan roti ini ke kantin dulu, setelah itu aku ingin melihatmu berlatih, boleh?” Jaka bertanya sambil  menunjuk keranjang di tangannnya.

Aku mengangguk, agak terkesima melihat sikap Jaka yang tak gugup seperti kemarin. Meski masih agak malu-malu tapi Jaka berani menunjukkan bahwa ia membantu orang tuanya menitipkan roti di kantin. Mungkinkah seharian kemarin ia memikirkan percakapan kami di hari Sabtu? Ah, aku senang kalau Jaka bisa berubah. Kadzim pasti juga senang kalau rencana kami berhasil. Keren deh, akting Kadzim waktu itu, seperti artis Sinetron.


Saturday, July 28, 2018

Imam Mahdi afts...Kelahiran dan Keghaiban

Imam Mahdi afts...Kelahiran dan Keghaiban



Imam Mahdi (as) lahir pada tanggal lima belas (15) Sha'ban pada tahun dua ratus lima puluh lima (255) setelah Hijrah. Kelahirannya dirahasiakan karena penguasa saat itu berusaha keras untuk membunuhnya jika beliau sampai ditemukan dalam keadaan hidup.

Masa kelahirannya saat itu, sangat mirip dengan Nabi Musa (as) yang juga saat ibunya mengandung, penguasa saat itu, Fir’aun, berusaha membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir, karena Firaun sangat percaya ramalan bahwa seorang anak akan dilahirkan untuk mengalahkannya dan aturan jahatnya.

Demikian pula, Kekhalifahan Abbasiyah saat itu sangat menyadari bahwa Imam Hasan Al-Askari, Imam yang ke-11, akan mempunyai seorang anak, yang akan menjadi Imam terakhir, yang akan mengalahkan semua kebatilan dan memenuhi dunia ini dengan kebenaran.

Nabi Muhammad saww bersabda mengenai kelahiran Imam Mahdi (as) "Dunia tidak akan berakhir sampai seorang pria dari keturunan Husain menguasai urusan dunia dan mengisinya dengan kebenaran dan keadilan setelah sebelumnya diisi dengan ketidakadilan dan tirani."

Keghaiban Sughra

Pada usia lima tahun, setelah kesyahidan tragis ayahandanya, Imam ke-11, Imam Hasan al-Askari,  Imam Mahdi mengalami keghaiban kecil atau keghaiban sughra. Selama periode ini, Imam Mahdi (as) melakukan kontak dengan para pengikutnya melalui wakil yang ditunjuk.

Keghaiban Kubro

Keghaiban sughra  berlangsung selama sekitar enam puluh sembilan tahun. Beberapa hari sebelum meninggalnya wakil keempat dan terakhirnya, Imam Mahdi (as) memberi tahu para pengikutnya, melalui wakilnya, bahwa tidak akan ada lagi wakil setelah kematian wakilnya yang sekarang,  dan setelah periode ini Imam Mahdi (as) akan pergi menjalani Keghaiban Besar (Kubro), yang akan berlanjut sampai hari Allah (SWT) memberikan izin kepada Imam Mahdi (as) untuk muncul lembal.

Selama periode ini, tidak ada yang bisa mendekati Imam Mahdi (as) melalui para wakil atau melalui kontak langsung. Berkaitan dengan lamanya dan pentingnya periode ini, Nabi Muhammad (saw) pernah ditanya tentang sifat kemunculan kembali Imam Mahdi. Dalam jawabannya, Nabi Suci menyamakan waktu kemunculan kembali Imam Mahdi dengan Hari Kiamat dan kemudian diriwayatkan ayat Alquran;

“Tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Hal itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Hal itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba".  (Al Qur'an, 7: 187).

Imam Mahdi selama Keghaiban

Kemudian muncul pertanyaan sehubungan dengan periode khusus ini,"Lalu apa manfaat dari seorang Imam bagi para pengikutnya selama keghaiban?"

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus menyadari bahwa posisi dan peran seorang Imam tidak hanya untuk mengatur urusan dan kebutuhan umat Islam, melainkan ia adalah yang menghubungkan antara manusia dan Tuhan, hubungan antara materi dan dunia spiritual. Selain itu, ada atau tidak ada kehadiran fisiknya tidak berhunungan dengan posisi beliau dalam hal peran ini.Hal ini disampaikan oleh Imam Mahdi (as) sendiri;

'Kedudukanku (bagi masyarakat ) selama keghaiban adalah mirip dengan matahari ketika ia menghilang dari pandangan dan berada dibalik awan.'

Rasulullah Saw bersabda mengenai Imam Mahdi afts, ‘Memang benar, sumpah demi Allah Swt yang telah mengutusku sebagai nabi! Umat manusia mendapat keuntungan darinya dan dari cahaya wilayahnya pada masa gaib sebagaimana mereka mendapat keuntungan dari matahari kala berada di balik awan.”

MAHDAWIYAH..Pertanyaan ke-3....Apakah Imam Mahdi juga Disebutkan di Dalam Al-Qur’an?

Pertanyaan ke-3....Apakah Imam Mahdi juga disebutkan di dalam Al-Qur’an?



Ada jawaban tegas untuk pertanyaan ini juga. Banyak ayat-ayat Al-Qurʻan yang membuktikan keberadaan dan juga menyebutkan tentang pemerintahan Hazrat al-Hujjat (a.t.f.s.). Ulama terkemuka telah mencantumkan ayat-ayat tersebut dalam buku-buku mereka. Di antara mereka, Allama al-Majlisi (r.a.) layak mendapat perhatian khusus karena telah membawa banyak ayat-ayat tersebut dalam bukunya “Behar al-Anwar”, beberapa di antaranya disebutkan di bawah ini:

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ

________________________________________
Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.  (QS. Al-Anbiya ', 21: 105)


 هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
________________________________________
33. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.


وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
________________________________________
55. Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (Surah an-Nur, 24:55)


وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
________________________________________
5. Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), (Surat al-Qashas ayat 5)


Dengan menjelaskan ayat ini di dalam bukunya “al-Ghaibah”, Syaikh Tusi (ra) bersaksi bahwa hal itu engungkapkan tentang keghoiban, kemunculan kembali dan para pendukung Imam (atfs).

Dalam buku yang sama “al-Ghaibah”, Syaikh Tusi (ra) melaporkan sebuah riwayat dari Ameerul Momineen ‘Ali (a.s.), menguraikan ayat ini sebagai berikut:

“Ketika bumi menjadi terbatas dan ladang pembantaian untuk keturunan Nabi (s.a.w.a.), maka Allah akan mengirim Mahdi, untuk merendahkan musuhnya dan memuliakan walinya.”

    عْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يُحْيِي الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
________________________________________
17. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya. "(QS. al-Hadid, 58: 17)

Menjelaskan ayat ini Sheikh Tusi (ra) meriwayatkan dalam bukunya “al-Ghaibah” dari Ibnu Abbas sebagai berikut: “Pemberian kehidupan ke bumi setelah kematian dalam ayat ini mengacu pada Qa'im (ATFs) dari keturunan Muhammad (sawa). Setelah kemunculan kembali, dia akan memurnikan bumi dari semua kejahatan dan menghidupkannya melalui keadilan dan kesetaraan. ”

MAHDAWIYAH..Pertanyaan 2....Apakah Konsep Mahdawiyah Disebutkan dalam Kitab-kitab Agama Lain?

Pertanyaan 2....Apakah Konsep Mahdawiyah Disebutkan dalam Kitab-kitab Agama Lain?



Jawaban:

Sejumlah kitab suci agama lain menunjukkan secara meyakinkan membuktikan bahwa Mahdawiyah atau keyakinan pada Mahdi yang Dijanjikan, tidak hanya terbatas bagi kaum Muslim. Bahkan agama-agama lain memiliki keyakinan seperti itu:diantaranya,

Dalam kitab Injil, di Perjanjian Lama, tertulis bahwa:

"Hendaklah pinggangmu tetap berikat  dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari pesta perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Karena itu bersiaplah juga, karena putra sang Manusia akan datang dalam waktu satu jam yang kamu tidak mengharapkannya. ”(Lukas 12: 35-36) )

Dalam Perjanjian Lama, disebutkan bahwa; “Sebuah tunas akan muncul dari tunggul Isai; dari akarnya sebuah cabang akan berbuah. Roh Tuhan akan bergantung padanya. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang  saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah  dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran.Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya  seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.Maka pada waktu itu tunas dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa, dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia. (Yesaya 11:1-10)

Dalam kitab Zabur atau Mazmur, disebutkan bahwa: “Orang-orang jahat akan dilenyapkan, tetapi mereka yang berharap kepada Tuhan akan mewarisi negeri. Setelah beberapa waktu, dan orang jahat tidak akan ada lagi; meskipun kalian mencari mereka, mereka tidak akan ditemukan. Tetapi orang yang lemah lembut akan mewarisi negeri dan menikmati kedamaian yang besar. ”(Mazmur 37: 9-12)


Sunday, July 15, 2018

Ayat-ayat Pendek





1.Menghindari Buruk Sangka

 إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

Sesungguhnya sebagian Prasangka itu dosa (Q.S. Al-Hujurat ayat 12)


Pelajaran 1.

-agar  anak menghindar dari prasangka buruk
-agar tumbuh  sikap berpikir positif dan berprasangka baik pada anak
-agar anak sadar  bahwa buruk sangka berawal dari was-was, iri, dengki, atau riya
-agar anak bersikap kasing sayang kepada sesama


2. Memperhatikan makanan yang dimakan

فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَىٰ طَعَامِهِ

 maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (Surat 'Abasa Ayat 24)

Pelajaran 2.
-agar anak mengerti bahwa makanan yang baik mempengaruhi hati
-agar  anak paham perbedaan makanan halal lagi baik, dan halal namun kurang baik
-agar anak memiliki  kesadaran untuk memilih makanan yang sehat lagi baik
-agar anak mengerti adab saat makan


3. Saling mengingatkan

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

Dan ingatkanlah, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin

Pelajaran 3.
-agar anak membiasakan tradisi saling menasehati dengan kasih sayang
-agar anak mengerti adab saling menasehati
-agar anak bisa membedakan antara menasehati dan mengadu
-agar anak berani menyuarakan kebenaran dan berpegang teguh pada ajaran agama.

MAHDAWIYAH......................Pertanyaan 01



Pertanyaan Pertama (1)

Apakah yang disebut Mahdawiyah, apa  tujuan dari keyakinan dalam "Mahdawiyyah" dan kapan sejak kapan keyakinan itu ada?

Balasan:

"Mahdawiyyah" adalah keyakinan tentang penyelamat dunia. Semua agama langit, seperti Yudaisme, Zoroastrianisme, Kristen dan Islam menyebutkan dengan jelas tentang hal itu. Mereka berpendapat bahwa di akhir zaman nanti akan datang seseorang yang akan membebaskan masyarakat dari semua kezaliman dan penindasan. Melaluinya, kaum tertindas akan mendapatkan kembali hak mereka dan bisa hidup dengan bebas.

Keyakinan ini tidak terbatas hanya pada Islam saja, tetapi merupakan keyakinan yang dipegang teguh oleh semua agama. Pertolongan untuk yang lemah, penghentian penindasan dan dihidupkannya mereka yang telah meninggal adalah semua hal yang berkaitan dengan kepercayaan pada Mahdi yang dijanjikan. Studi menunjukkan kepercayaan akan  "Mahdawiyyah" sudah ada sejak sangat lama.

Hal ini (Mahdawiyah) telah mengalami distorsi di semua kitab suci kecuali Al-Qur'an. Tetapi kebenaran tidak pernah bisa dibasmi sepenuhnya. Beberapa kalimat masih ada dalam kitab suci- kitab suci kuno ini yang membantu kita dalam menelusuri keyakinan tentang Mahdi yang Dijanjikan di dalamnya. Keyakinan ini terkait dengan wahyu langit  dan Al-Qur'an Suci bersaksi tentang hal itu. Asalnya adalah wahyu Ilahi dan di luar jangkauan manusia mana pun.

Banyak riwayat membuktikan tentang akan datangnya Al Mahdi, sebagaimana dibuktikan oleh hadis dari Nabi (s.a.w.a.) ini:

“Bahkan jika hanya satu hari tersisa untuk akhir dunia, Allah yang Maha Kuasa akan memperpanjangnya sampai seorang pria muncul dari keluargaku. Namanya seperti namaku dan julukannya sebagaimana julukanku. Ia akan mengisi bumi dengan keadilan dan kesetaraan setelah dipenuhi dengan penindasan dan kezaliman.”

Sumber: https://www.al-islam.org/14-questions-about-imam-az-zaman-volume-1/question-1

Kepercayaan pada Mahdi bukan hanya doktrin esensial yang mengakar kuat dalam iman Islam. Hal  itu lebih merupakan perwujudan dari sifat manusia terlepas dari afiliasi agama seseorang. Karena itu adalah keinginan universal manusia secara keseluruhan untuk mencoba mencapai atau setidaknya menyaksikan realisasi tujuan akhir dari keberadaan mereka, di mana mereka akan mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan sosial secara keseluruhan. Oleh karena itu, dengan alasan kebutuhan dan inspirasi batin, manusia akan melihat suatu hari ketika masyarakat akan dipenuhi dengan keadilan.

Lebih penting lagi, dari perspektif agama, konsep Mahdi adalah puncak perjuangan manusia di jalan mereka menuju Allah Yang Maha Kuasa. Ini adalah ketika Keadilan yang benar akan didirikan melalui tangan manusia tetapi dengan bantuan Ilahi mengakibatkan prevalensi kebenaran atas kebatilan dan semua cabangnya.

Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Al-Qur'an, surat Al-Isra ayat 81)


Saturday, December 9, 2017

Dua Pengembara dan Pohon Besar




Dua orang pengembara berjalan di siang hari ketika cuaca sangat panas. Tidak tahan dengan panasnya cuaca, mereka kemudian memutuskan untuk beristirahat sejenak di suatu tempat teduh.

Setelah beberapa saat, kedua pengembara itu menemukan sebuah pohon besar. Mereka segera merebahkan diri di bawah pohon itu. Angin yang berhembus menggoyang-goyangkan daun pohon sehingga mereka berdua terkantuk-kantuk karena seperti dikipas-kipas.

Kedua pengembara menikmati waktu istirahatnya dibawah cabang-cabang pohon besar itu, sesaat kemudian mereka merasakan lapar.

Sambil menatap cabang pohon, salah satu pengembara itu berkata kepada temannya, 

"Betapa tak berguna pohon ini. Tidak ada buah atau biji yang bisa kita makan,” katanya. Temannya diam saja tidak membantah perkataan itu.

Tapi pohon besar itu berguman, “Jangan kalian keterlaluan dalam mengingkari nikmat Allah.”  katanya  dalam diam yang tidak terdengar oleh kedua pemuda pengembara. 

"Bukankah aku sangat berguna bagi kalian sekarang ini?  Bukankah saat ini, aku melindungi kalian dari teriknya sinar matahari, dan kalian menyebutku tidak berguna sama sekali? gumamnya sedih.”  

Semua ciptaan Allah diciptakan dengan memiliki tujuan yang baik. Islam mengajarkan kita bahwa kita seharusnya selalu mensyukuri nikmat dari Allah.

 لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ

Jika kalian bersyukur, maka akan Aku tambah (nikmat) untuk kalian

Raja dan Sepatu Kulit



Dahulu kala, hiduplah seorang raja yang memerintah sebuah kerajaan makmur. Suatu hari, ia memutuskan untuk pergi melakukan perjalanan mengelilingi kerajaan agar bisa memeriksa secara langsung keadaaan rakyatnya.


Di hari pertama, ia mengeluh kakinya terasa sakit. Mungkin karena  ini adalah pertama kalinya Raja melakukan perjalanan jauh, dan jalan yang dia lewati sangat kasar dan berbatu. 

Tak ingin kakinya sakit lagi untuk perjalanan esok hari, ia kemudian memerintahkan untuk menutupi setiap jalan di seluruh negerinya dengan lapisan karpet berbulu dari kulit.




Tentu saja  ini akan membutuhkan ribuan kulit sapi, dan harganya akan menjadi sangat mahal serta pasti akan menghabiskan sejumlah besar uang.

Lalu salah satu penasihat Raja yang bijak memberanikan diri untuk  memberi tahu raja, 


"Baginda, Kenapa anda harus mengeluarkan sejumlah uang yang tidak perlu itu? Kenapa juga harus mengorbankan sejumlah besar sapi yang bisa jadi bahan makanan dan ternak masyarakat di kerajaan kita untuk beberapa tahun kedepan, hanya untuk diambil kulitnya? kata sang penasihat.

“Tidakkah akan lebih baik jika kita cukup memotong selembar kecil kulit untuk menutupi kaki baginda? "

Mendengar nasihat ini Raja terkejut, tapi kemudian dia berpikir dan menyetujui saran penasihatnya. Penasihat Raja lantas memerintahkan pegawai kerajaan membuat sebuah alas kaki dari kulit sapi yang lembut untuk raja.  




Raja senang dengan sepatu kulit yang dibuatkan untuknya, kini dia bisa berjalan-jalan untuk melihat-lihat rakyatnya tanpa merasakan sakit di kakinya.



Ternyata untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik, yang penting kita lakukan adalah mengubah diri kita, sikap kita, dan hati kita terlebih dahulu dan bukan orang lain atau dunia diluar sana.

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" QS. Ar-Ra'd (13:11)

Thursday, November 16, 2017

Wafatnya Nabi Muhammad SAWW

Setelah kembali dari perjalanan Haji yang dikenal dengan Haji wada’ (perpisahan) dimana peristiwa Ghdir Khum terjadi,  Nabi Muhammad saww jatuh sakit. Sebuah kelompok mengambil keuntungan dari kesempatan ini dan mengklaim diri mereka sebagai Nabi. Nabi Muhammad saww memerintahkan Nabi –nabi palsu itu diperangi karena berbahaya bagi ummat, akhirnya semua dari mereka terbunuh.

Suatu hari ketika Nabi sudah sangat sakit dan tidak sehat, beliau saww dengan bantuan dan Imam Ali as mengunjungi makam sahabat-sahabatnya di pemakaman Baqi. Kemudian beliau kembali ke rumah.

Hari demi hari, penyakit Nabi saww semakin parah sampai akhirnya Nabi saww menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Imam Ali as pada hari Senin tanggal 28 Safar tahun 11 Hijrah, yang membuat seluruh dunia Islam sedih dan berduka.

Mengenai peristiwa syahadah Rasulullah saww, diriwayatkan dari Ummu Salamah,



"Demi Allah, orang yang paling dekat [kepada Nabi] pada saat kematian Nabi adalah 'Ali. Pada pagi hari ketika beliau akan meninggal, Nabi memanggil Ali yang sebelumnya dikirim keluar dalam suatu tugas. Beliau menanyakan Ali sebanyak tiga kali sebelum dia (Ali) datang. Kemudian Ali datang sebelum matahari terbit.  Jadi, karena kami berpikir bahwa Nabi membutuhkan privasi dengan Ali, kami keluar. Saya adalah yang terakhir keluar, karena itu, saya duduk lebih dekat dengan pintu (kamar Nabi) dari pada wanita lain, saya melihat bahwa Ali menundukkan kepalanya ke arah Nabi,  dan Nabi terus membisikkan sesuatu ke telinganya. Oleh karena itu, Ali adalah satu-satunya orang yang berada di dekat Nabi saat akhir hayatnya.”

Al-Hakim, dalam Mustadrak-nya meriwayatkan  bahwa:

"Nabi terus menyampaikan rahasia-rahasia kepada Ali sampai saat wafatnya, lalu beliau menghembuskan napas terakhir."

Ibn al-Wardi menunjukkan bahwa orang-orang yang memandikan jenazah Nabi adalah:

"Ali, Abbas, Fadhl Qutham, Usamah dan Shaqran. Abbas, Fadhl dan Qutham memutar tubuh, Usamah dan Shaqran menuangkan air, dan Ali meratakannya ke tubuh beliau."



Tarikh al-Khamis menambahkan hal berikut:

"Abbas, Fadhl dan Qutham memutar tubuh dari satu sisi ke sisi yang lain sedangkan Usamah dan Shaqran menuangkan air ke atas jenazah beliau, mereka semuanya ditutup matanya."

Ibn Sa'd menceritakan hal berikut dalam kitab Tabaqat-nya bahwa:

"Ali meriwayatkan bahwa Nabi telah memerintahkan yang demikian karena jika seseorang kecuali dirinya (Ali) memandikan jenazahnya, maka dia pasti akan menjadi buta."

Abdul-Barr, dalam bukunya Al-Isti'ab, mengutip 'Abdullah ibn' Abbas yang mengatakan: "Ali memiliki empat kehormatan khusus yang  luar biasa yang tidak satupun dari kita memilikinya:

• Dari semua orang Arab dan non-Arab, dia adalah orang pertama yang melaksanakan sholat bersama Nabi.

• Dalam semua pertempuran di mana dia berpartisipasi, dia satu-satunya yang memegang bendera Nabi di tangannya.

• Ketika orang-orang melarikan diri dari medan perang meninggalkan Nabi sendiri, 'Ali bin Abi Thalib berdiri tegak di sisi Nabi.
• Ali adalah satu-satunya orang yang memandikan dan menguburkan jenazah Nabi . "


Mengenai usia beliau, Abul-Fida 'menulis:

"Meski ada perbedaan pendapat tentang usia Nabi, namun menurut riwayat yang terkenal, beliau  nampaknya telah hidup selama 63 tahun."

Nabi Muhammad adalah saksi, pembawa berita gembira,  pemberi peringatan kepada umat manusia, juga penyeru kepada Allah serta cahaya yang menerangi kita semua

“Hai Nabi sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan,’ dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (Al-Qur’an, surat Al-Ahzab ayat 45-46)

Beliau memang meninggalkan dunia ini, tapi risalahnya tetap abadi selamanya. Allah menekankan di dalam Al-Qur’an, surat Al-Hashr ayat 7

dan Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. 



Monday, November 6, 2017

Seperti Apa Imam Mahdi saat Muncul?



Pernahkah kita berpikir, jika usia Imam Mahdi begitu panjang, lalu bagaimanakah penampilan beliau nantinya saat muncul?


Imam al-Mahdi lahir pada tahun 255 H, dan saat ini berarti beliau sudah berusia sekitar 1183 tahun. Lalu, dengan usia setua itu, apakah beliau kemudian memiliki tubuh dan penampilan seperti kakek-kakek renta? Atau, apakah sebaliknya?? Bagaimanakah cara kita mengetahuinya??  


Jika kita ingin tahu bagaimana penampilan Imam Mahdi afts nanti saat beliau muncul, maka kita bisa mengetahuinya melalui apa yang dikatakan para Imam mengenai bagaimana penampilan Imam Mahdi saat nantinya muncul.

Lalu apa saja kata para Imam suci mengenai penampilan Imam Mahdi afts yang saat ini sedang kita tunggu? 

1 - Imam al-Bāqir mengatakan

هُوَ شَابٌ بَعْدَ كِبَرِ السِّنِ 

"Meski usianya sudah sangat tua, dia masih terlihat muda."

2 - Imam al-Sādiq berkata,

لَوْ خَرَجَ الْقَائِمُ لَقَدْ أَنْكَرَهُ النَّاسُ يَرْجِعُ إِلَيْهِمْ شَابّا

"Ketika Al-Qaim muncul, beberapa orang menolaknya karena dia akan mendatangi mereka sebagai pemuda."

3 - Dalam narasi lain dari seorang Imam suci, beliau berkata, 

فِي صَاحِبِ الزَّمَانِ ع شَبَهاً مِنْ يُونُسَ رُجُوعُهُ مِنْ غَيْبَتِهِ بِشَرْخِ الشَّبَابِ 

"Sesungguhnya Pemilik Zaman ini (Imam al-Mahdi) memiliki kesamaan dengan nabi Yunus. Dia akan tampak seperti seorang pria pada masa terbaik di masa mudanya."

4 - Imam Ali ar-Ridha juga mengatakan,

إِنَّ الْقَائِمَ هُوَ الَّذِي إِذَا خَرَجَ كَانَ فِي سِنِ الشُّيُوخِ وَ مَنْظَرِ الشُّبَّانِ قَوِيّاً فِي بَدَنِه

"Sesungguhnya, Al-Qaim akan berpenampilan seperti seorang pemuda, ia memiliki usia yang panjang seperti orang tua, tapi terlihat seperti pemuda dan kuat secara fisik."

5 - Imam al-Sādiq menyatakan,

إِنَّ وَلِيَّ اللَّهِ... يَظْهَرُ فِي صُورَةِ فَتًى مُوَفَّقٍ ابْنِ ثَلَاثِينَ

"Sesungguhnya Wali Allah, (Imam al-Mahdi afts) akan muncul, sama seperti seorang pemuda berusia tiga puluh tahun."

6 - Imam al-Hassan al-Mujtaba mengatakan,

يُطِيلُ اللَّهُ عُمُرَهُ فِي غَيْبَتِهِ ثُمَّ يُظْهِرُهُ بِقُدْرَتِهِ فِي صُورَةِ شَابٍ دُونَ أَرْبَعِينَ سَنَةً ذَلكَِ لِيُعْلَمَ أَنَّ اللَّهَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Allah akan memperpanjang hidupnya pada masa keghaibannya, maka Allah akan membuatnya muncul dengan kekuatanNya, seperti seorang pemuda yang berusia di bawah empat puluh tahun. Hal ini agar orang-orang menyadari bahwa Allah mampu melakukan segalanya. "

Jadi, sesuai dengan perkataan para Imam, Imam Mahdi afts meski memiliki usia yang panjang, bahkan seribu tahun lebih, namun beliau akan memiliki penampilan seperti seorang pemuda yang kuat dan gagah.

catatan kaki:

1 Kamāl al-Dīn Wa Tamām al-Ni’mah, vol. 1, p. 327, hadith 7.
2 Al-Ghaybah by Sheikh al-Tūsī, p. 420.
3 Ibid, p. 421.
4 Kamāl al-Dīn Wa Tamām al-Ni’mah, vol. 2, p. 376, hadith 7.
5 Al-Ghaybah by Sheikh al-Tūsī, p. 420.
6 Kifāyah al-Athar, p. 226.


Saturday, November 4, 2017

Imam Mahdi Berasal dari Ahlul Bait Nabi




أبوسَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ 

«سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ص يَقُولُ الْمَهْدِيُّ مِنِّا أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الْأَنْفِ يَمْلَأُ الْأَرْضَ عَدْلًا وَ قِسْطاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْراً وَ ظُلْماً»




Abu Sa'īd al-Khudrī mengatakan,

"Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, 'al-Mahdi berasal dari kami (Ahlul Bayt as). Ia memiliki dahi yang lebar dan hidung mancung. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan ketidakadilan dan tirani. "

Sharh al-Akhbbār, oleh bin Hayyūn, vol. 3, hal. 379.

Monday, October 30, 2017

Induk Bebek dan Rubah



Suatu hari seekor induk bebek bersama dengan anak-anaknya berjalan menuju ke sebuah danau. Si Induk ingin mengajar anak-anaknya berenang. Anak-anak bebek itu sangat senang dan mengikuti induknya dengan riang.





Tiba-tiba induk bebek melihat seekor rubah di kejauhan. Dia ketakutan dan berteriak, "Anak-anak, cepat ke danau, ada rubah!"

Anak-anak bebek yang gugup berkeciap-keciap sambil berlari menuju danau. Tidak ingin si rubah menangkap anak-anaknya, si induk bebek segera berpikir apa yang harus dilakukan. Kemudian ia  mulai berputar dan, lalu berjalan mondar-mandir seperti kesakitan sambil menyeret satu sayap ke tanah.

Sang rubah yang melihatnya,  menjadi gembira. 

“Aha!” kata si rubah pada dirinya sendiri, "Sepertinya dia terluka dan tidak bisa terbang! Aku bisa dengan mudah menangkap dan memakannya!"

Segera sang rubah mengejarnya. 

Induk Bebek berlari, ia berlari menjauh dari danau sehingga rubah juga menjauh dari danau. Sang Rubah yang mengikutinya kini sudah jauh dari danau. Sekarang dia tidak akan bisa menyakiti anak-anaknya.

Saat berlari, si induk Bebek melihat ke arah anak-anaknya dan melihat bahwa mereka telah sampai di danau dan mulai berenang. Dia lega, jadi dia berhenti dan menarik napas dalam-dalam.


Rubah itu mengira induk bebek sudah lelah,  dan dia mulai mendekat pelan-pelan, tapi bebek betina itu tiba-tiba dengan cepat mengepakkan sayapnya dan terbang ke udara. Dia terbang sampai ke danau dan mendarat di tengah-tengah danau tempat anak- anaknya berada. Mereka berkeciap gembira menghampiri induknya. 



Anak-anak, tahukan kalian bahwa Allah mengilhamkan kepada beberapa ibu unggas untuk menyenderkan salah satu sayap mereka ke tanah ketika ada musuh yang mendekat? Dengan cara ini, mereka seperti menipu musuh  yang mengira mereka ini sedang terluka. Saat musuh mengikuti, hal ini akan memberi waktu bagi anak-anaknya untuk melarikan diri.

Kalau ibu bebek saja sangat sayang kepada anak-anaknya, sehingga rela mengorbankan diri demi menyelamatkan mereka, bagaimana dengan ibu kita? Ibu kita juga sangat sayang pada kita, ibu rela tidak tidur agar bisa menemani kita saat kita sakit, ibu rela seharian sibuk di dapur agar kita sekeluarga bisa makan enak, menyiapkan kebutuhan kita sekolah, bahkan terkadang ada juga ibu yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ibu kita adalah malaikat penjaga yang dianugerahkan Allah untuk kita, karenanya kita harus bersikap sangat baik dan sayang kepadanya.

Wednesday, October 25, 2017

Siapa Lebih dekat kepada Allah? Si Kaya atau Si Miskin?



Saat itu Nabi Muhammad saww sedang duduk di masjid Madinah dan memberi beberapa nasihat kepada para sahabatnya sambil menunggu datangnya waktu shalat.

Sesaat kemudian seseorang yang kaya raya dengan mengenakan pakaian mahal datang dan duduk di hadapan Nabi untuk turut serta mendengarkan khotbah beliau.

Tak berapa lama, datanglah seorang lagi yang juga ingin mendengarkan khotbah Nabi, kemudian duduk disamping orang kaya yang tadi.

Orang yang datang kedua tadi tidak kaya, bahkan sebenarnya ia sangat miskin. Pakaiannya sudah usang dan penuh tambalan.

Orang kaya tadi, yang berada disebelah orang miskin itu tidak suka dengan kehadiran si miskin. Ia beringsut dan menarik pakaian mewahnya yang baru itu agar tidak terkena pakaian usang orang miskin yang baginya kotor itu.

Nabi Muhammad saww menyaksikan apa yang telah dilakukan orang kaya itu dan tidak menyukainya. 

Nabi kemudian bertanya kepada si orang kaya itu mengapa ia melakukan hal itu? Apakah karena ia takut kekayaannya akan berpindah kepada orang miskin itu, ataukah ia takut kemiskinan orang itu akan berpindah kepadanya?

Orang kaya itu, yang sebenarnya bukan orang jahat, menyadari betapa ia telah melakukan hal yang salah. Ia pun benar benar menyesal dan meminta maaf. Ia bahkan menawarkan untuk memberikan separuh dari seluruh kekayaannya kepada orang miskin yang duduk di sebelahnya itu.

Orang  miskin itu mengatakan kepada si orang kaya bahwa dia menerima permintaan maafnya dan memaafkannya, tapi tidak menginginkan setengah dari kekayaannya karena dia tidak ingin mendapatkan sesuatu yang bukan dari hasil kerja kerasnya.

Pesan Moral:
Di mata Allah berapa kaya atau miskin seseorang tidak ada bedanya. Orang yang paling dekat dengan Allah adalah orang yang menaati perintahNya dalam setiap tindakan.

Berdoa Memohon Disegerakannya Kemunculan Imam Mahdi Afts



Doa kita yang memohon disegerakannya kemunculan Imam Mahdi afts mempunyai pengaruh yang besar dan membuat kemunculan Imam akan terjadi dengan lebih cepat. Imam juga meminta kita untuk banyak berdoa memohon kpada Allah agar mempercepat kemunculan beliau. Hal ini beliau sampaikan dalam pesan beliau kepada wakilnya, Muhammad bin Usman al-Amri,


«أَكْثِرُوا الدُّعَاءَ بِتَعْجِيلِ الْفَرَجِ فَإِنَّ ذَلِكَ فَرَجُكُم‏» 


“Perbanyaklah berdoa untuk disegerakannya kemunculanku, karena hal itu membantumu keluar (dari masalahmu) 

-Kita harus banyak berdoa untuk kedatangan Imam, karena dengan berdoa kita menunjukkan bahwa  kita sangat membutuhkan beliau dan benar-benar menunggunya. Kita juga menunjukkan bahwa kita serius mempersiapkan diri akan kehadirannya dan tidak mengabaikan Imam Zaman kita.

-Tahukah kalian bahwa rahasia kemunculan Imam diletakkan dalam doa-doa yang kita panjatkan siang dan malam. Jika kita tidak mengadahkan tangan, memohon kepada Allah agar Imam Mahdi afts disegerakan kemunculannya, Imam tidak akan datang. 

-Kita juga harus tahu bahwa setelah setiap sholat wajib, doa-doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah Swt. Maka betapa baiknya jika kita mempersembahkan doa itu kepada Imam kita dengan meminta agar Allah mengizinkan kemunculannya lebih cepat.

Tuesday, October 24, 2017

Jalan ke Rumah Imam




Hari itu hari Jumat. Aku bersama dengan ibu dan bibiku pergi ke musholla untuk ikut bergabung dalam majelis do’a al-Nudbah pagi-pagi sekali. Di musholla, kami mempunyai majelis doa yang setiap hari Jum’at  melafalkan doa al-Nudbah.

Pada hari Jumat ini, aku senang sekali bisa ikut ibu untuk turut serta membaca Doa. Kebetulan sekolahku libur. Setelah pembacaan doa selesai, ibu beramah tamah dengan anggota majelis lainnya, lalu kami beranjak pulang.

Tadi malam hujan turun cukup lebat. Jalanan dan gang-gang menjadi benar-benar basah kuyup dan ada banyak genangan yang penuh air kotor. Jalanan jadi berlumpur. Kami mencoba melangkah perlahan dan berhati-hati agar pakaian kami tidak kotor.

Dalam perjalanan pulang aku bertanya pada ibu,

"Bisakah kita melihat Imam kita suatu hari nanti?" tanyaku.

"Tentu saja. Ada banyak cara untuk membawa kita kepada Imam," jawab Ibu sambil menatapku.

"Tapi tentu saja jika kita tidak membuat pakaian kita kotor dengan berjalan di gang yang kotor seperti ini.."  sahut bibiku sambil tersenyum menunjuk pakaian kami yang kotor terkena lumpur. 

Ibuku tertawa mendengar jawaban bibi. Aku menengok ke arah ibu dan menatap heran,

"Apakah jalan dimana Imam Mahdi tinggal basah dan berlumpur?" tanyaku.

"Tidak sayang,” kata ibu memberi jawaban sambil tersenyum mencium keningku,“ jalan ke rumah Imam sangat sehat dan bersih."

"Karenanya kita tidak boleh membuatnya kotor dan najis," lanjutnya.

"Apakah kita bisa membuatnya menjadi kotor?" tanyaku.

"Ya, dengan tindakan buruk kita," jawab ibu.

Kami bertiga masih berjalan menyusuri jalanan basah sambil sesekali melompat menghindari genangan air. Tapi aku masih penasaran dengan jawaban ibu.

“Bagaimana bisa, ibu?” tanyaku masih menunggu jawabannya.

 Ibu kemudian mengajakku sedikit menepi supaya kami tidak mengganggu orang yang berlalu lalang.

"Semua tindakan buruk kita seperti saat kita berbohong atau mengatakan sesuatu yang buruk adalah seperti menggali genangan air kotor di jalan menuju rumah Imam," kata Ibu melanjutkan.

"Kalau ada banyak genangan air kotor saat kita pergi ke rumah Imam, kita akan benar-benar basah dan kotor dan akan membuat rumahnya kotor juga." Bibi meneruskan jawaban ibu sambil sedikit mencubit pipiku dari belakang.

“Auch! Bibi!” jeritku kecil sambil mengusap pipi. 
 Tapi aku memikirkan apa yang dikatakan bibi. Bibi benar, aku tidak suka kalau jalanan ke rumah Imam jadi kotor gara-gara aku.

"Zainab tahu kan, tidak ada yang menyukai tamu kotor yang penuh dengan kotoran dan najis," Ibu berkata sambil tersenyum menatapku, membuatku jadi ikut tersenyum juga.

Kami sudah hampir sampai, bibi dan ibu masih mengobrol, tapi aku masih memikirkan percakapan kami. Aku menyadari bahwa jika aku ingin mendekati Imam, maka aku harus tetap bersih. Karenanya, aku tidak boleh melakukan perbuatan buruk. Karena setiap kali melakukan perbuatan buruk, maka itu seperti menambahkan kotoran di hatiku. Itu seperti menggali genangan air kotor di jalan menuju rumah Imam. Jika aku melewatinya, maka aku akan menjadi kotor juga.

Kemudian aku berkata pada diriku sendiri,

Wahai Imam al-Mahdi!

Bantulah aku untuk selalu menjadi anak yang bersih dan rapi. Aku tahu bahwa Engkau tidak ingin aku menjadi kotor. Bantu aku untuk tidak berbohong, tidak melakukan perbuatan buruk, dan tidak merusak jalan menuju rumahmu. Aku ingin benar-benar bersih ketika aku datang ke rumahmu atau ketika aku mengingatmu di dalam hatiku.



Thursday, October 19, 2017

Siapakah Imam Mahdi??



Imam Mahdi lahir pada tanggal lima belas Sya'bān pada tahun dua ratus lima puluh lima setelah hijrah (255 H).

Beliau lahir di kota Samarra, Irak, pada saat fajar di hari Jum’at. 

Beliau adalah Imam ke-12 dan Imam terakhir kita. Nama Imam sama dengan nama Nabi kita. Beliau  diutus oleh Allah untuk membuat semua orang di dunia mengikuti Islam. 

Beliau akan membersihkan seluruh dunia dari segala sesuatu yang tidak diridhoi Allah. Mahdi berarti "yang  diberi petunjuk". Beliau memiliki umur yang sangat panjang dan akan muncul saat Allah memutuskan.

Imam tidak terlihat tapi dia bersama kita, melihat kita, membantu kita, dan memperhatikan semua yang kita lakukan. Kita harus bersiap untuk menyambut kemunculannya.. Tapi, apakah kita seperti apa yang beliau harapkan?

Apakah beliau senang dengan perbuatan-perbuatan kita?


ISILAH TITIK DIBAWAH INI

1- Imam Mahdi lahir pada tanggal............ ..

2 - Umat Islam harus bersiap untuk.................. Imam Mahdi

3 - Kita harus berusaha membuat Imam Mahdi menjadi ............... dengan kita.

4 - Imam Mahdi akan ............ jika Allah memutuskan.

5 -Allah............... Imam Mahdi umur panjang.

6 - Mahdi berarti bahwa beliau adalah .............. oleh Allah.

7 - Imam Mahdi............. perbuatan yang kita lakukan